PESANTREN BIRU
PROLOG
Bersyukur kami sebab diberi kepercayaan untuk mengkonsep kawasan pesantren modern terpadu berbasis sains dan teknologi. Pesantren Biru (Bangka Islamic Raudhatul ‘Ulum), demikian pesantren modern ini diberi nama (Info yang kami dapat nama awal adalah ponpes Khoiru Ummah). Tak tanggung – tanggung, yayasan biru pun sedari awal telah mencanangkan integrasi pendidikan islam modern dari SD hingga SMA sederajat. kedepan Pesantren biru pun ditargetkan menjadi pusat pendidikan islam terdepan dan terbaik di Bangka belitung. Insyaa Allah. Untuk tahap awal, perencanaan utama difokuskan pada tingkap SMP dan SMA, kelak ketika telah berjalan baru kemudian dibuka jenjang pendidikan SD di kompleks terpadu yang sama.
KONSEP
Secara umum konsep yang di inginkan adalah keterpisahan zona santri putra putri secara total baik SMP maupun SMA. Oleh karenanya menzonasi site yang tak cukup luas agar semua kebutuhan gedung terpenuhi menjadi tantangan tersendiri bagi kami.

—————————–
Pemisahan zona pun dilakukan dengan menghadirkan sumbu imajiner pembagi. Sisi kiri site diperuntukan sebagai zona putra (smp dan sma terpadu disana), pada zona tersebut terdapat fasilitas:

- Gedung kelas 3 lokal 2 lantai smp dan sma masing-masing 3 blok.
- Gedung terpadu untuk kantor guru, uks, gudang dll, 1 blok 2 lantai.
- Asrama santri putra 2 blok 2 lantai.
- Lapangan olahraga, post scurity, dan taman2 terbuka.



———————
Zona santri putri pun diletakan pada bagian kanan site dengan komposisi yang sama. Pada kedua zona tersebut dihadirkan gedung2 fungsional publik yang memang dibutuhkan oleh santri putra dan putri.

Bangunan yang berfungsi sebagai pemisah sekaligus sebagai sumbu imajiner tersebut adalah Masjid, kantin, rumah yayasan dan bagian paling belakang tepat diantra asrama putra dan putri diplot rumah asatidz dan guru pengajar. Dasar Perletakanya rumah asatidz adalah pertimbangan kontrol santri dan kemanan.

Jika ditinjau dari sisi konsep desain, langgam dominan yang nampak pada keseluruhan gedung adalah tropis, hal ini dapat di indentifikasi dengan hadirnya atap2 berbentuk limas dengan tritisan yang cukup untuk menimimalisir tempias air hujan.

Site yang berkontur miring juga berusahan ‘rangkul’ dan dimaksimalkan sebagai sebuah potensi fungsi dan keindahan. Sebut saja pada desain masjid, bentuk adaptasi yang cukup bershabat dengan kontur tanah adalah menghadirkan basement dangkal sebagai zona basah dan service serta sebagai space terbuka untuk kegiatan bersekala mini.

Kedekatan dengan alam juga berusaha tetap dijaga dengan menghadirkan vegetasi tersebar dalam berbagai ragam, mulai dari rerumputan, perdu hingga pohon berakar tunjang yang berfungsi menyejukan.
Ruang terbuka hijau juga berusaha dihadirkan sebagai komitmen atas desain harus bersahabat dengan lingkungan. Fungsi lain dari hadirnya RTH tersebut adalah sebagai komunal space, atau tempat berkumpul bersama diluar ruangan. Misalkan untuk agenda cofe break tokoh, diskusi outdoor santri dan lain sebagainya.


Pendeknya, banyak pertimbangan dan analisa yang diramu sehingga output masterplant pasantren biru dapat terselesaikan dan terlah mulai dilaksanakan pembangunan fisiknya.
.
Akhirnya, semoga kelak pesantren tersebut dapat menjadi pusat lautan ilmu dibangka belitung, sebagaimana namanya “Bangka Islamic Raudhatul ‘Ulum”.
Ardiansyah / Kreasi Arsitek
Pages : www.kreasiarsitek.com
IG : @ardiansyah.arch / @kreasiarsitek
Wa : 081995333462